
Sinopsis Film IT Chapter Two (2019): Kembalinya Pennywise!
Bagi Anda pecinta film IT tentu sudah sangat menunggu penayangan dari IT chapter two ini. Setidaknya butuh dua tahun masa penantian untuk melihat penyelesaian dari pertarungan yang terjadi antara The Losers dengan badut menakutkan, Pennywise. Penantian ini memang terbayarkan, namun tidak seutuhnya mampu memuaskan.
Sinopsis Film IT Chapter Two
Film IT ini kembali muncul dengan makhluk ikonik bernama Pennywise pada Sepetember 2019 lalu. Film ini menceritakan perjalanan dari sebuah kelompok yang berisikan tujuh anak asal kota Derry. Kelompok tersebut kemudian menamai dirinya sebagai The Losers. The Losers sendiri akhirnya bisa berkumpul kembali setelah lebih dari dua dekade menjalani hidupnya masing-masing.
Pengenalan Pemeran IT Chapter Two
Bill Denbourgh yang diperankan oleh James McAvoy berkarir sebagai seorang penulis buku dan film. Dan anggota perempuan lain dalam gang yang bernama Beverly Marsh dan diperankan oleh Jessica Chastain ini merupakan seorang istri dari suami yang bergelimang harta namun memiliki sifat pemarah. Sementara untuk Ben Hanscom yang diperankan oleh Jay Ryan ini menjadi sesosok yang atletis.
Berbeda hal dengan Stanley Uris yang diperankan oleh Andy Bean ini dimana sosoknya tidak jauh berbeda dengan sosok pada masa kecilnya. Pertemuan kembali ini diawali oleh Mike Hanlon yang diperankan oleh Isaiah Mustafa yang menelepon keenam sahabat masa kecilnya tersebut akibat mendapatkan teror dari IT atau badut Pennywise yang diperankan oleh Bill Skarsgard.
Sosok Sebenarnya Monster Badut dalam IT Chapter Two
IT merupakan sesosok badut yang datang kembali setelah berlalu selama 27 tahun dan sudah menghilangkan banyak anak. Sekuel dari film seram dari barat ini merupakan kelanjutan sekaligus akhir dari film IT pertama yang hadir pada tahun 2017 lalu. Ketika itu, The Losers ini telah bersumpah bahwa akan kembali ke Derry jika makhluk misterius, badut Pennywise ini muncul lagi dan kembali meneror kota kecil tersebut.
Meskipun pada kenyataannya keraguan mulai hadir pada diri dari ketujuh bocah yang mulai beranjak dewasa tersebut, Bill dan kawan-kawannya pun akhirnya sepakat untuk mengikuti ajakan bermain yang diberikan oleh si badut Pennywise tersebut. Mereka pun telah bertekad untuk segera menghentikan teror mengerikan tersebut, serta menguak misteri dari IT.
Petualangan inilah yang pada akhirnya mengantarkan mereka semua pada sebuah nostalgia masa kecil yang mana sanggup menghidupkan kembali semua kenangan serta seluruh adegan ikonis seperti yang ada pada sinopsis IT Chapter One yang ditayangkan untuk para penontonnya. Kendati mendapat percikan memori pada masa kecil yang begitu menyenangkan, perjalanan dari The Losers di kota Derry ini pun mampu mengingatkan mereka akan ketakutan dan trauma yang dimiliki oleh masing-masing anggotanya. Termasuk dalah satunya kenangan buruk terhadap sosok badut Pennywise ini, terlebih ketika Mike mulai menghubungi mereka satu per satu dan mengajaknya kembali ke kota Derry.
Kembalinya Badut Pennywise pada IT Chapter Two
Dalam film jebolan Hollywood yang begitu mencekam ini, sosok badut Pennywise juga mendorong semua anak untuk kembali bermain dalam permainan yang bernama truth or dare. Dimana dalam permainan ini diharuskan untuk para pemainnya mengakui dan menghadapi ketakutan dari dalam dirinya sendiri serta mengungkapkan rahasia yang telah disembunyikan selama ini.
Ternyata, ada beberapa isu yang juga diangkat dalam film IT Chapter Two garapan dari sutradara bernama Andy Muschietti tersebut, terkait dengan isu kesehatan mental hingga homofobia. Film karya tulisan dari Gary Dauberman yang notabenenya merupakan seorang penulis naskah untuk saga The Conjuring ini juga setidaknya memiliki balutan komedi yang cukup menggelitik, sehingga mampu membuat penonton seakan-akan diberikan ruang untuk beristirahat sejenak dari atmosfer mencekan dan ngeri yang ditampilkan dalam film IT ini.
Bagi para penggemar film lawas, beberapa referensi budaya pop yang ada pada era ketika The Losers masih kecil juga seakan memancing terbentunya sebuah senyuman yang mana disusul dengan penempatan cerdas yang mulai muncul di tengah-tengah dari film dengan adegan kejam tersebut. Selain tentu saja seluruh dialog khas yang berasal dari anak-anak kota Derry.
Alur Cerita dan Efek Film IT Chapter Two
Hal ini jelas akan terlihat pada akting dari para pemainnya dimana kemudian akan disusulkan teknologi efek visual atau yang sering disebut dnegan CGI untuk menyempurnakan imajinasi penonton dari novel yang berjudul sama karya dari Stephen King pada tahun 1986 (perilisan). Sekuel dari film IT Chapter Two ini seakan menguak sedikit demi sedikit misteri dari sosok badut Pennywise maupun para karakter yang terlibat di dalam film tersebut.
Meskipun hadir dengan durasi 176 menit penayangan, namun semua pertanyaan dalam film IT Chapter One yang hadir pada dua tahun lalu tentunya akan terjawab semua dalam sekuel dari film IT di Chapter keduanya ini. Meski memiliki durasi yang sangat panjang, namun Andy Muschietti selaku sutradara dari film IT ini mampu menghadirkan alur cerita yang cukup jelas dan mendetail.
Unsur jumpscare yang di hadirkan dalam film ini memang hanya sedikit, namun hal inilah yang justru menjadi ciri khas dari film IT dimana lebih difokuskan pada jalan ceritanya. Meskipun begitu, badut mengerikan bernama Pennywise ini sangat kental di sepanjang alur dari awal cerita hingga akhir film.
Akhir Kata
Film IT Chapter Two ini mampu menjadi sebuah penutup manis dari cerita The Losers Club dimana menceritakan bahwa sosok badut mengerikan bernama Pennywise tidak benar-benar mati dari film IT Chapter One, namun hanyalah sedang bersembunyi saja. Film IT sendiri merupakan film adaptasi yang diangkat dari sebuah novel berjudul IT karya dari Stephen King pada tahun 1986 lalu.